Iklan

Ponpes Terpadu Launching Sedekah Digital dan Sedekah Subuh

10/04/2021, 09:01 WIB Last Updated 2021-10-04T02:01:55Z


MUNTILAN- Panitia Pelaksana Pembangunan Pondok Pesantren  Terpadu Ma'arif Gunungpring meluncurkan tiga program sekaligus untuk mensukseskan pembangunan pesantren.

Ketiga program tersebut yakni Program Sedekah Digital, Program Sedekah Subuh dan Patungan Semen. Launching program dilakukan berbarengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021.  

Launching program pembangunan Pesantren Terpadu ini dihadiri langsung Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Magelang KH Achmad Izzudin Lc. M.Si, Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Magelang KH Toha Mansur, Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah Dr KH Mahsun Mahfud serta perwakilan pengurus MWC NU se-Kabupaten Magelang, anggota DPRD Syukur Achadi dan puluhan tokoh masyarakat. 

Anggota Panitia Pembangunan Pesantren Terpadu Ma'arif Saeful Bahri mengungkapkan Program Sedekah Digital dimaksudkan untuk warga milenial yang hobi belanja dengan uang digital seperti Gopay, Ovo, LinkAja dan lainnya. Program ini merupakan hasil kerja sama panitia dengan Bank BRI Muntilan. 

"Caranya sangat mudah. Masyarakat tinggal scan Barcode dan tulis nominalnya, uang online akan otomatis tertransfer ke rekening panitia di BRI. Sedekah tak harus banyak, sedekah bisa dengan uang receh. Yang penting ikhlas dan niat infak pembangunan pesantren," ujar alumni Ponpes Gontor tersebut. 

Adapun Program Sedekah Subuh ditujukan kepada siswa - siswi SD Tema. Panitia dan sekolah menyebarkan seribu kotak sedekah subuh dan infak akan dikumpulkan sebulan sekali. Harapannya sebulan terkumpul Rp 30 juta dari infak siswa ini. 

Program Sedekah Subuh ini sebenarnya lebih condong pada aspek edukasi untuk mendidik anak gemar bersedekah sejak bocah. Karena itu, panitia membuka kesempatan para orang tua yang ingin mendidik anak - anak mereka bersedekah untuk berpartisipasi. Panitia sudah menyiapkan ribuan kaleng Sedekah Subuh. 

Sementara program Patungan Semen ditujukan kepada ribuan alumni SD Tema yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Para alumni diminta patungan semen satu zak setiap alumni. Seluruh dana yang terkumpul akan ditasyarufkan untuk Pembangunan Pesantren Terpadu Ma'arif Gunungpring, Muntilan. 

Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Magelang KH Achmad Izzudin Lc. M.Si menyatakan mendukung penuh pembangunan pesantren ini. Apalagi inisiasi dan panitia pembangunan sepenuhnya dilakukan wali murid dan masyarakat secara gotong royong. 

Gus Din menyatakan SD Tema merupakan sekolah NU unggulan di Kabupaten Magelang. Untuk itu, ia berharap  pembangunan pesantren ini mampu mewujudkan arkanul ma`had (rukun pesantren) dan ruuhul ma`had (jiwa pesantren)-nya.

Arkanul Ma`had (Rukun Pesantren) yang dimaksud berupa harus adanya; kyai yang menjadi figur teladan sekaligus pengasuh yang membimbing santri, kemudian ada santri mukim, ada pondok atau asrama, ada masjid atau musholla, serta ada kajian kitab kuning.

"Kami mendukung penuh. Semoga pembangunan pesantren segera terwujud dan bisa bermanfaat untuk umat," ujar Gus Din seusai melakukan seremoni pemasangan sekrup rangka baja Ponpes Terpadu Maarif.

Menurut Gus Din NU mewadahi berbagai potensi masyarakat, termasuk wali murid SD Terpadu yang bercita -cita membangun pesantren. Ia pun mendorong Pesantren Terpadu ini nantinya ikut mendidik generasi muda. Gus Din mengajak para orang tua untuk tidak ragu mendidik putra-putri mereka di pondok pesantren. P
Sementara itu, Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah Dr KH Mahsun Mahfud mengaku optimis Pesantren Terpadu ini akan segera terbangun. Ia menekankan pentingnya koordinasi dan konsolidasi organisasi demi mewujudkan cita-cita bersama. "Saya optimis dengan pesantren ini. PWNU jawa Tengah ikut mendoakan dan mendukung pembangunan pesantren," tandas Dr Mahsun.  

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021 di lokasi pembangunan Pesantren Terpadu Maarif ini kemudian ditutup doa oleh Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Magelang KH Toha Mansur.

Wakil Ketua Panitia Pembangunan Pesantren Terpadu Haji Anis Fuady menyatakan bahwa panitia mengadopsi ilmu semut. Yakni bekerjasama dan bergotong royong dalan semua aspek. Panitia menjunjung tinggi semangat kebersamaan dan transparansi dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan infak dan donasi. 

Menurut Haji Anis hal ini merupakan implementasi  filosofi skrup. Sebuah skrup atau baut itu berfungsi untuk penguat yang tidak akan lekang oleh waktu. Ia akan selalu kuat walaupun diterpa oleh panas dan hujan. Sekrup akan selalu kokoh menjalankan tugasnya tanpa mengeluh dan sambat.

Haji Anis menyatakan bahwa sekelompok skrup takkan pernah gentar oleh tantangan. "Begitulah seharusnya kita menjalanai kehidupan kita, walau apapun rintangan yang menghadang kita harus tetap tegar dalam menjalani amanah. Jangan pernah gentar berbuat baik, apalagi membangun pesantren," tandas dia. 

Menurut Haji Anis kehebatan lain dari skrup adalah selalu bekerja dalam tim, tidak mencari keuntungan pribadi, serta mempunyai komitmen dan kesetiaan yang sangat kuat dengan tanggung jawabnya. "Skrup tidak pernah mengeluh ketika panas atau dingin. Kami yakin pesantren ini akan terwujud karena kami bekerja secara gotong royong seperti pasukan skrup. Sekrup selalu ikhlas tanpa pamrih dan tak ingin mengambil alih," kata dia.  

Kontributor: Khamid Zen
Komentar

Terkini