TEGALREJO - Sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah sudah mulai memperbolehkan santrinya untuk kembali ke pondok. seluruh pengasuh dan pengurus pondok pesantren di Jawa Tengah untuk mengkarantina seluruh santri yang masuk selama 14 hari.
Gubernur meninjau PP. API disambut oleh KH. Yusuf Chudlori, KH. Nur Machin (Ketua RMI PWNU Jateng), KH. Nasrul Arif (Pengasuh PP. ASRI Syubbanul Wathon), dan KH. Achmad Izzuddin, Lc, MSI yang juga Ketua PCNU Kab. Magelang.
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo saat tinjau persiapan new normal pesantren di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang, Rabu (10/6). “Semua santri yang masuk ke Jateng wajib karantina selama 14 hari. Pihak pondok pesantren wajib menyiapkan untuk tempat karantina itu,” kata dia.
Pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pengasuh pondok pesantren maupun organisasi pondok pesantren terkait hal itu. Menurutnya, apabila pondok pesantren tidak memiliki tempat karantina yang memadai, maka bisa menggunakan fasilitas lain di daerahnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta seluruh pengasuh pondok pesantren mewajibkan santrinya untuk cek kesehatan sebelum kembali ke pondok. Pengecekan itu penting sebagai acuan penanganan saat mereka tiba di pondok pesantren.
Salah satu pengasuh Pon Pes API Tegalrejo KH. Machin Chudlori menyambut baik kedatangan Gubernur Jawa Tengah ini “Santri yang datang diharap sudah periksa kesehatan dari daerahnya, bisa Puskesmas, dokter pribadi atau rumah sakit. Ini untuk menindaklanjuti penanganan di pondok,” pungkas KH. Machin chudlori saat mendampingi gubernur berkeliling kamar kamar santri.
Ketua RMI PWNU Jawa Tengah ini juga telah menerapkan protokol kesehatan di pondok pesantren Tegalrejo. Selain menyiapkan tempat karantina, pihaknya juga telah menyiapkan shelter khusus untuk menampung sementara santri yang datang.
“Kami kerjasama melalui RS Syubbanul Wathon untuk melakukan pengecekan kesehatan. Setelah itu, mereka akan kami arahkan ke tempat karantina yang sudah kami siapkan,” terangnya.
Sebagai ketua RMI PWNU Jawa Tengah beliau juga berharap kepada pengasuh pondok pesantren di Jateng umtuk menerapkan hal serupa. Sebab saat ini, sejumlah pondok pesantren akan memulai aktivitas belajar mengajar.
“Tidak lama lagi santri-santri sudah masuk pondok. Jadi saya berharap agar protokol kesehatan ini benar-benar dilaksanakan secara ketat,” tutupnya.
Kontributor: Fahrurrozi